Honor of King dan Mobile Legends: Bang Bang memang sama-sama game MOBA mobile. Meski demikian, tentu saja ada banyak perbedaan di antara HOK dan MLBB, tak hanya dari hero tetapi juga gameplay dalam memainkannya yang dibuat oleh setiap developer. Saat ini, sudah ada banyak player yang mencicipi kedua game MOBA mobile tersebut. Bahkan beberapa di antaranya ada yang menjadi pro player dari kedua game tersebut.

Farm lane Dominator eSports, Toshi, merupakan salah satunya. Mantan pro player MLBB sebagai gold laner yang sudah tampil di MPL PH sejak Season 4 bersama Smart Omega hingga pensiun usai membela TNC Pro Team di Season 7 tersebut kini telah memilih jalannya sebagai pro player HOK dan bermain di Indonesia sebagai player pinajam dari BOOM Esports.Dengan menjadi pro player di kedua game, Toshi tentu sangat memahami perbedaan antara HOK dan MLBB. Dirinya pun mengungkapkan hal tersebut ketika mengantarkan Dominator Esports menjadi runner-up di HOK Championship 2024. Secara garis besar, Toshi menekankan bahwa HOK didesain untuk mendorong para pemain dalam membina kerja sama tim ke level yang lebih dalam.

“Perbedaan terbesar dengan HOK adalah, kalian tidak dapat berperan seperti one-man army. Di MLBB, pemain bisa menggendong game sendirian jika cukup terampil. Namun di HOK, hal itu tidak akan berhasil. Kalian harus sinkron dengan seluruh tim. Setiap gerakan harus dikomunikasikan,” ucap Toshi kepada ONE Esports. “Di HOK, kalian perlu memberi tahu rekan satu tim dengan tepat tentang apa yang akan dilakukan. Jika kalian tidak berbagi pengetahuan, tim tidak akan berfungsi dengan baik. Semuanya tentang lima pemain yang bergerak sebagai satu kesatuan,” tuturnya. Pengakuan Toshi ini tentu cukup mengejutkan dan bisa dibantah. Pasalnya di HOK dan MLBB, tidak ada satu pemain atau hero pun yang bisa memenangi game sendirian karena ini adalah permainan tim. Setelah beralih menjadi pro player HOK, Toshi mengaku senang karena ilmu yang ia miliki di MLBB sebagai gold laner bisa ia lanjutkan sebagai farm laner. Namun, bukan berarti dirinya tidak mengalami hambatan untuk mempelajari hal baru.

Setelah beralih menjadi pro player HOK, Toshi mengaku senang karena ilmu yang ia miliki di MLBB sebagai gold laner bisa ia lanjutkan sebagai farm laner. Namun, bukan berarti dirinya tidak mengalami hambatan untuk mempelajari hal baru. Dengan menekankan kepada permainan tim yang lebih tinggi, artinya Toshi juga memiliki banyak kendala untuk berkarier di Indonesia. Salah satunya adalah faktor bahasa dengan rekan satu tim yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Namun, Toshi mengatakan bahwa semua ini bukan tentang bagaimana para pemain bisa komunikasi dengan sangat bagus ketika bermain. Ada hal penting lainnya yang sudah harus dipersiapkan ketika latihan, yaitu pemahaman setiap pemain dalam bermain serta seperti apa tugas yang dimiliki di setiap role yang ada.

“Ini bukan tentang komunikasi yang sempurna. Yang terpenting adalah kami bisa saling memahami dan mengetahui seperti peran masing-masing (terutama ketika teamfight),” kata Toshi.

Published on02 November, 2024 • 5± min read
Category: GAME MOBA
Tags: Berita Game


More Game Moba Articles

Hero counter Dyadia terbaik, tumpas support menyebalkan

Hero Builds Karakter dan Hero

Dyadia, menghadirkan perpaduan unik antara heal, CC (Crowd Control), dan Magic Damage di medan perang. Dengan kemampuannya untuk melindungi teman dan mengganggu farming lawan, ia dapat menjadi support andal dalam komposisi tim mana pun. Read More

Published on • 30 October, 2024 • 5± min read time

Honor of Kings: Menjadi Pesaing Di Industri Game Moba Saat Ini

Video Gameplay Game Strategi Karakter dan Hero Kemenangan game

Honor of Kings telah menjadi salah satu game mobile paling berpengaruh di dunia, mengubah cara orang bermain dan berinteraksi dalam ekosistem gaming Read More

Published on • 19 October, 2024 • 5± min read time

Fnatic ONIC PH Lolos M6, Gelar Pertama MPL PH Makin Dekat Dengan Juara

Berita Game Game Strategi Kemenangan game

men ini adalah sesuatu yang sudah cukup lama mereka nantikan, di mana mereka selama ini hanya bisa menapakkan kaki di grand final pada Season 4, 5, dan 8, tetapi tidak pernah mampu mengakhirinya dengan mengangkat piala. Read More

Published on • 24 October, 2024 • 5± min read time